MAKALAH BIOKIMIA |
PENERAPAN BIOKIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI |
Disusun Oleh :
Arofah Hajah N
D1A140966
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Biokimia berasal dari kata bio
artinya organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia. Biokimia adalah
penerapan kimia untuk mempelajari proses biologi pada tingkat seluler dan molekuler.
Ini muncul sebagai disiplin yang berbeda sekitar awal abad ke-20 ketika para
ilmuwan gabungan kimia, fisiologi dan biologi untuk menyelidiki kimia sistem
kehidupan.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan mengontrol arus informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme, proses biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Selama 40 tahun terakhir biokimia telah menjadi begitu sukses dalam menjelaskan proses hidup yang sekarang hampir semua bidang ilmu kehidupan dari botani untuk obat yang terlibat dalam penelitian biokimia. Ruang lingkup biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat-sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan atau dihasilkan.
Dari dua definisi Biokimia di atas, dapat disimpulkan bahwa ada, dua aspek, yaitu struktur senyawa dan reaksi antara senyawa di dalam organisme hidup. Dengan mempelajari struktur senyawa dan reaksi yang terjadi, sifat-sifat umum organisme hidup dapat dijelaskan secara rinci. Sebagai suatu disiplin ilmu, biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli biokimia. Manfaat yang diperoleh tampak pada penerapan hasil-hasil penelitian tersebut
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan mengontrol arus informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme, proses biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Selama 40 tahun terakhir biokimia telah menjadi begitu sukses dalam menjelaskan proses hidup yang sekarang hampir semua bidang ilmu kehidupan dari botani untuk obat yang terlibat dalam penelitian biokimia. Ruang lingkup biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat-sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan atau dihasilkan.
Dari dua definisi Biokimia di atas, dapat disimpulkan bahwa ada, dua aspek, yaitu struktur senyawa dan reaksi antara senyawa di dalam organisme hidup. Dengan mempelajari struktur senyawa dan reaksi yang terjadi, sifat-sifat umum organisme hidup dapat dijelaskan secara rinci. Sebagai suatu disiplin ilmu, biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli biokimia. Manfaat yang diperoleh tampak pada penerapan hasil-hasil penelitian tersebut
1.2 Rumusan masalah
·
Bagaimana sejarah dan
perkembangan biokimia ?
·
Bagaimana penerapan
biokimia dalam kehidupan sehari-hari ?
1.3 Tujuan rumusan masalah
·
Untuk mengetahui
sejarah dan perkembangan biokimia
·
Untuk mengetahui
penerapan biokimia dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah dan
perkembangan biokimia
Ilmu biologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang organisme hidup. Sedangkan ilmu kimia merupakan ilmu
tentang struktur kimia benda-benda, sifat-sifat senyawa dan reaksi-reaksi yang
terjadi dengan hubungannya dengan benda lain serta perubahan energinya. Dari
kedua sudut pandang ilmu tersebut melahirkan suatu disiplin ilmu yang disebut
Biokimia yang merupakan suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang organisme
hidup dengan proses-proses kimia yang terjadi di dalamnya. Ruang lingkup
biokimia antara lain meliputi studi tentang struktur kimia sel, sifat-sifat
senyawanya, senyawa-senyawa yang membantu aktivitas organisme hidup, dan energi
yang diperlukan atau dihasilkan, serta reaksi kimia yang terjadi di dalam sel
yang disebut metabolisme yang merupakan bagian yang penting dan pusat perhatian
dalam ilmu biokimia.
Biokimia diterapkan pertama kali barangkali sekitar 5000 tahun yang lalu dalam
pembuatan roti menggunakan khamir. Namun, dalam sejarah biokimia itu dapat
dilihat dari beberapa abad. Abad XVIII Karl Wilhelm Scheele, meneliti susunan
kimia serta mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat, beberapa ester
dan kasein dari bahan alam. Pada tahun 1828, Friedrich Wohler menerbitkan buku
tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dibuat
secara mandiri di laboratorium dengan memanaskan alkali sianat dengan garam
amonium dari zat yg berasal benda mati. Hal ini bertolak belakang dengan
pemahaman bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organism yang diyakini
pada waktu itu. Perkembangan biokimia diawali dengan penemuan yang dilakukan
oleh Anselme Payen pada tahun 1833 yang menemukan pertama kali molekul enzim,
diastase. Sedangkan, Edward dan Hans Buchner membuktikan bahwa ekstrak dari sel
ragi yang rusak atau mati, tetap dapat menyebabkan terjadi proses peragian yang
memungkinkan dilakukannya analisis reaksi biokimia dan proses–proses biokimia.
Kemudian Istilah biokimia pertama kali dikemukakan oleh Karl Neuber, seorang
kimiawan Jerman pada tahun 1903, yang sejak saat itu biokimia semakin
berkembang, terutama sejak pertengahan abad XX, dengan ditemukannya strukrur
DNA & RNA, lemak, protein, vitamin, struktur & sifat protein, serta
teknik-teknik baru seperti kromatografi difraksi sinar X, elektroforesis,
pelabelan radio isotop, mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular.
Abad XX, penemuan , enzim sbg biokatalis, metode analisis, metabolisme KH ,
struktur primer/sekunder/tersier/kuarterner,
Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari
pertanian, perikanan, farmasi hingga kedoketran. Penerapan Biokimia metabolisme
sel telah banyak dipelajari.
Karl Wilhelm Scheele
2.2 Penerapan biokimia
dalam kehidupan sehari-hari
1.
Penerapan Biokimia dalam bidang kesehatan
Dengan
dimanfaatkannya biokimia
dalam bidang kesehatan kita dapat dapat memahami kesehatan dan memilihara
kesehatan kita agar terhindar dari berbagai penyakit yang ada. Jika kita sudah
terkena penyakit kita juga bisa memahami dan melakukan penanganan suatu
penyakit secara efektif. Selain itu Biokimia juga dapat menjelaskan
hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini
berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Lalu
dalam kasus Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu,
misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat
pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan
mati karena tak dapat membentuk dinding sel.
2.
Penerapan Biokimia dalam bidang pertanian
Beberapa
contoh penerapan Biokimia dalam bidang pertanian diantaranya adalah dalam
proses penggunaan pestisida. Pada umumnya pestisida bekerja dengan jalan
menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu.Dalam kasus ini
biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut sehingga
dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah dampak
negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Selain itu
peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan tak bisa
lepas pula dari peranbiokimia karena dengan biokimia kita dapat mewujudkan dan
menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika pada
waktu ini telah banyak dilakukan dan hasil yang diberikan cukuplah memusakan.
3. Penerapan
Biokimia dalam Status Gizi dalam makanan
Biokimia
mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi dalam suatu makanan yang akan
kita mangan. Jika makanan yang kita makan tak cukup memiliki gizi yang cukup
untuk kebutuhan gizi kita sehari-hari maka penyakit-penyakit kekurang
gizi akan menyerang terutama yang rentan terkena penyakit ini adalah anak-anak.
Adapun salah satu penyebab dari kekurangan gizi adalah Asupan Makanan dan
Infeksi Penyakit, seperti halnya yang telah di jelaskan di atas dengan
mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam tubuh kita, kita dapat
mengatasi kekurangan gizi dan kita akan dapat mengatur pola makanan yang akan
kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Serta
dalam penerapan biokimia dalam makan, kita juga mampu menghindari dampak dari
suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan
kesehatan
Contoh produk penerapan biokimia
Penerapan biokimia sudah menjadi hal familiar kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan biokimia banyak dipergunakan dalam berbagai bidang baik itu pertanian, pertambangan, hingga kedokteran. Berikut contoh-contoh produk penerapan biokimia, yaitu :
Penerapan biokimia sudah menjadi hal familiar kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan biokimia banyak dipergunakan dalam berbagai bidang baik itu pertanian, pertambangan, hingga kedokteran. Berikut contoh-contoh produk penerapan biokimia, yaitu :
• Nata De Coco
Nata De Coco
dibuat dari limbah air kelapa yang bisa menjadi salah satu bentuk minuman segar
menyerupai agar-agar atau yang jelly yang sudah dikenal lama di Indonesia.
Kunci utama pembuatan Nata De Coco dan bentuk Nata yang lainnya adalah berkat
adanya bakteri acetobacter xylinum.
Nata De Coco atau jenis nata yang lain adalah salah satu bentuk asupan yang berserat tinggi dan menyehatkan bagi pencernaan.
Nata De Coco atau jenis nata yang lain adalah salah satu bentuk asupan yang berserat tinggi dan menyehatkan bagi pencernaan.
• Tempe
Tempe adalah
salah satu hasil pangan dari Indonesia, dimana dalam proses pembuatannya dengan
carafermentasi dari kacang kedelai atau kacang-kacang yang lainnya yang dapat
difermentasikan Rhizopus oligosporus. Tempe merupakan makanan alami yang baik
untuk kesehatan. Tempe mengandung antioksidan yang dapat menghambat oksidasi
kolestrol LDL darah manusia. Dengan demikian bisa menghambat infiltrasi lemak
atau LDL teroksidasi ke dalam jaringan pembuluh darah. Tempe dapat mencegah
terjadinya penyempitan pembuluh darah yang memicu timbunya penyakit jatung
koroner.
• Keju
Mikroorganisme
yang digunakan untuk membuat keju adalah kelompok bakteri asam laktat yang
berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Bakteri asam
laktat yang biasa digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
lactis, dan Streptococcus. Proses pembuatan keju diawali dengan memanaskan susu
sampai suhunya mencapai 900C, kemudian didinginkan sampai suhunya
menjadi 300C. Selanjutnya keju diinokulasi dengan bakteri asam
laktat. Aktivitas bakteri asam laktat mengakibatkan turunnya pH dan susu yang
terpisah menjadi dadih padat dan cairan whey. Proses pemisahan susu menjadi
dadih padat dan cairan whey disebut pendadihan. Kemudian enzim renin dari
lambung sapi muda (sekarang diganti dengan enzim buatan yaitu kimosin)
ditambahkan untuk menggumpalkan dadih. Dadih yang terbentuk dipanaskan 320–
420C sambil ditambah garam. Dadih kemudian ditekan untuk membuang
air dan disimpan supaya matang. Penyimpanan bertujuan juga supaya
mikroorganisme dan enzim bekerja yang menghasilkan cita rasa keju. Makin lama
disimpan, makin tinggi derajat keasamannya dan makin tajam cita rasanya.
• Susu beruang
• Susu beruang
Susu beruang
merupakan contoh produk penerapan biokimia. Susu beruang menagndung kalori
lengkap, mengandung banyak protein, vitamin dan lemak sehingga baik untuk
pertumbuhan dan menjaga kesehatan. Susu berunag sebenarnya bukan diperah dari
susu beruang, melainkan susu sapi yang disterilkan. Susu beruang dapat
menyembuhkan alergi kulit. Selain itu, susu beruang juga dapat menyembuhkan
plek pada paru dan dapat juga mengatasi pusing karena anemia.
• Yoghurt
Pembuatan
yoghurt diawali dengan pasteurisasi susu, kemudian sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus camemberti. Kedua bakteri tersebut
ditambahkan pada susu dengan jumlah yang sama, kemudian disimpan pada suhu 950C
selama 5 jam. Penyimpanan ini menyebabkan terjadinya aktivitas bakteri sehingga
mengakibatkan turunnya pH menjadi 4,0. Kemudian susu didinginkan dan yoghurt
siap untuk dikonsumsi. Apabila diinginkan yoghurt dengan rasa buah-buahan maka
dapat ditambahkan cita rasa buah.
Itu
tadi adalah beberapa dampak dan manfaat yang timbul dari biokimia
yang kita gunakan dalam penerapan kehidupan kita sehari-hari. Dengan semakin
mempelajari ilmu biokimia diharapkan kita akan semakin bisa meningkatkan
kewaspadaan kita terhadap reaksi kimia yang ada dalam diri kita dan yang ada di
sekitar kita
2.3
Rekayasa genetika
Rekayasa
genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA
rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki
sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme penerimanya
mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang kita inginkan. Obyek rekayasa
genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi,
hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang
kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru
ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan,
pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah
melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
Salah
satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika
adalah penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke
sel yang lain melalui lingkaran DNA kecil yang disebut Plasmid. Plasmid adalah
gen yang melingkar yang terdapat dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom.
Melalui teknik plasmid dalam rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang
bioteknologi dapat mengembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama
dan penyakit
TAHAP-TAHAP
REKAYASA GENETIK
1.
Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.
2.
Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3.
Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4.
Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5.
Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6.
Pemanenan produk
MANFAAT
REKAYASA GENETIK
1. Meningkatnya
derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormon manusia seperti
insulin dan hormon pertumbuhan.
2. Tersedianya
bahan makanan yang lebih melimpah.
3. Tersedianya
sumber energy yang terbaharui.
4. Proses
industri yang lebih murah.
5. Berkurangnya
polusi
6. Adanya
pestisida alami hasil dari rekayasa genetik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Biokimia adalah penerapan
kimia untuk mempelajari proses biologi pada tingkat seluler dan molekuler
·
Penerapa ilmu
biokimia dalam bidang kesehatan diantaranya kita
dapat dapat memahami kesehatan dan memilihara kesehatan kita agar
terhindar dari berbagai penyakit,
selain itu Biokimia juga dapat menjelaskan
hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologidalam kasus Obat-obatan
biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin
dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding
sel bakteri.
·
Penerapan ilmu
biokimia dalam bidang pertanian diantaranya adalah
dalam proses penggunaan pestisida
·
Penerapan ilmu
biokimia dalam bidang status gizi dan makanan berperan
dalam memecahkan masalah gizi dalam suatu makanan yang akan kita mangan. Jika
makanan yang kita makan tak cukup memiliki gizi yang cukup untuk kebutuhan gizi
kita sehari-hari maka penyakit-penyakit kekurang gizi akan menyerang
·
Rekayasa
genetika genetika dapat diartikan sebagai
kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA
rekombinan melalui penyisipan gen
DAFTAR
PUSTAKA
·
www.googlepicture/gizi-pada-makanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar